Biografi Isaac Newton, Bapak Fisika Klasik
Isaac Newton muda bersekolah di King’s School, Grantham, Lincolnshire, dimana ia menjadi salah satu siswa terbaik di sekolah tersebut. Namun sayang Newton dikeluarkan dari sekolah karena ibunya yang meminta Newton kembali bekerja sebagai petani. Beruntung kepala sekolah tempat ia menimba ilmu memberikan peluang kembali pada Newton untuk menyelesaikan studi nya dengan mengikuti ujian kelulusan. Hasilnya ia lulus dengan nilai yang sangat memuaskan dan membuatnya mampu masuk ke Trinity College, Cambridge.
Di perkuliahannya, Newton sangat menguasai pelajaran matematika, science dan fisika. Newton memiliki kapasitas luar biasa dalam memecahkan soal matematika dan segala hal yang berkenaan dengan hitungan. Saking fokusnya belajar Isaac Newton tak banyak bergaul dengan wanita dan membuat ia melajang diselama hidupnya.
Meskipun banyak prestasi atas penemuannya dalam bidang matematika, sepertinya Newton lebih dikenal dalam bidang fisika berkat penemuannya yang hingga saat ini menjadi patokan pembelajaran ilmu fisika ataupun dalam kehidupan sehari-hari dalam beragam aktivitas manusia hingga saat ini, seperti :
- Generalisasi Teorema Binomial
- Identitas Newton
- Metode Newton
- Polinomial derajat tiga dalam dua variabel
- Berkontribusi besar pada teori perbedaan terbatas
- Penggunaan Indeks Pecahan
-Geometri yang digunakan untuk memecahkan solusi dari persamaan Diophantine
- Menemukan formula baru untuk pi
Dari semua penemuannya, Mekanika dan Gravitasi lah yang membawa nama Isaac Newon benar-benar dikenal dunia. Hukum gerak yang ia buat serta gravitasi telah menjadi penemuan fenomenal bahkan hingga saat ini hukum-hukumnya terpakai dalam beragam hal aktivitas manusia atau penemuan terbaru dari para ilmuwan yang banyak berkenaan dengan mekanika serta gravitasi.
Kisah terpopulernya berkenaan dengan bagaimana Isaac Newton menemukan teori gravitasi lewat sebuah apel yang jatuh saat ia duduk dibawah pohon apel. Mungkin ceritanya sudah banyak dibesar-besarkan, namun kenyataanya teori tersebut diterima semua ilmuwan dan massyarakat dunia, dan mungkin benar-benar menginspirasi Newton dalam menemukan teori gravitasinya.
Newton yang tetap melajang telah membagi-bagikan sebagian besar harta miliknya kepada sanak keluarganya pada tahun-tahun terakhirnya, dan wafat tanpa meninggalkan warisan pada tanggal 31 Maret 1727 di umur yang ke-84 tahun.
Setelah kematiannya, tubuh Newton ditemukan mengandung sejumlah besar raksa, mungkin sebagai akibat studi alkimianya. Keracunan air raksa dapat menjelaskan keeksentrikan Newton di akhir hayatnya.
Sampai sekarang pun Newton masih sangat berpengaruh di kalangan ilmuwan. Sebuah survei tahun 2005 yang menanyai para ilmuwan dan masyarakat umum di Royal Society mengenai siapakah yang memberikan kontribusi lebih besar dalam sains, apakah Newton atau Albert Einstein, menunjukkan bahwa Newton dianggap memberikan kontribusi yang lebih besar.
Comments
Post a Comment